Sekapur Sirih dari Yang Mulia Prof Dr. Koutoub Moustapha Sano
Sekretaris Jenderal Akademi Fiqih Islam Internasional (International Islamic Fiqh Academy – IIFA)
IIFA mendapat kehormatan besar untuk terus memberi dukungan kepada UNHCR, yang bekerja tanpa lelah untuk memastikan komitmen kepatuhan zakat melalui dana zakat pengungsinya.
Sekapur Sirih dari Ventje Rahardjo Soedigno
Direktur Eksekutif, Komite Nasional Ekonomi Dan Keuangan Syariah (KNEKS)
KNEKS mendukung UNHCR, sebagai salah satu distributor tepercaya untuk Zakat dan dana sosial Islam, dalam misinya untuk membantu pengungsi yang rentan dan IDP di seluruh dunia.
Sekapur Sirih dari Khaled Khalifa
Perwakilan Regional untuk Negara-negara GCC, UNHCR
Sejak uji coba dana zakat pengungsi pada tahun 2017, lebih dari 4,3 juta orang telah didukung di 18 negara dengan dana Zakat dan Sedekah.
Rangkuman Eksekutif
Filantropi Islam dalam Pelayanan kepada Pengungsi: Tinjauan Tahun 2021
Pada tahun 2021, kegiatan distribusi Dana Zakat Pengungsi UNHCR berdampak pada kehidupan lebih dari 1,2 juta penerima manfaat di 14 negara.
Dampak Dana Zakat Pengungsi
Negara Distribusi Zakat dan Sedekah
Cerita tentang Dampak
Hanan,
pengungsi Yaman
Ibu berjuang mengatasi hambatan
Nawal,
Pengungsi Suriah di Yordania
Daya tahan dan kekuatan dalam menghadapi kesulitan
Jamil,
pengungsi Afganistan di Pakistan
Kisah Jamil adalah salah satu kisah tentang ketangguhan dan harapan yang luar biasa.
Falmata,
Pengungsi Nigeria
Falmata menunjukkan keberanian dan semangat tak tertandingi dalam mimpinya akan masa depan yang cerah.
Filantrofi Islam, Melayani
Sorotan Utama
Kampanye
Fatawa Baru
Peluncuran Laporan
Mitra Filantropi Islam di Seluruh Dunia
Kemitraan dalam Fokus
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
BAZNAS adalah badan resmi yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengumpulkan dan menyalurkan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf di tingkat nasional. BAZNAS dan pemerintah bertanggung jawab mengawasi manajemen zakat berdasarkan hukum Islam, kepercayaan, manfaat, keadilan, kepastian hukum, integrasi, dan akuntabilitas.
Rahmatan Lil Alamin Foundation
RLAF didirikan oleh Dewan Agama Islam Singapura pada tahun 2005 untuk komunitas Muslim Singapura untuk memancarkan welas asih dan kebaikan terhadap kaum miskin, orang yang membutuhkan, dan korban bencana terlepas dari iman, ras, atau pandangan hidup.
Rumah Zakat
Rumah Zakat – Salah satu lembaga zakat paling tepercaya di Indonesia – mengelola Zakat, Sedekah, Wakaf, dan dana sosial lainnya melalui program pemberdayaan masyarakat.
Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP)
MAIWP adalah lembaga Zakat terbesar di Malaysia, yang didirikan untuk menjaga dan mengelola urusan Islam di Wilayah Federal Malaysia termasuk Kuala Lumpur, Labuan, dan Putrajaya.
Dana Zakat Pengungsi
Dana Zakat Pengungsi, diluncurkan pada tahun 2019 oleh UNHCR, telah menjadi mekanisme kemitraan utama – yang efektif, sesuai, dan dipercaya oleh lembaga dan individu. Selama fase pilot pada tahun 2017-2018, lebih dari 34.000 pengungsi di Yordania dan Libanon didukung dengan dana Zakat. Pada tahun 2019, sedikit lebih dari 1 juta penerima manfaat didukung dengan Zakat dan Sedekah. Pada tahun 2020, dampak berlipat dua hingga lebih dari 2 juta penerima manfaat di 13 negara. Pada tahun 2021, lebih dari 1,2 juta penerima manfaat didukung. Sejak tahun 2017, total $154,24 juta telah diterima melalui Dana Zakat Pengungsi, 85% di antaranya adalah Zakat.
Tepercaya
Sesuai
Efektif
Rangkuman Eksekutif
Pada tahun 2021, kegiatan distribusi Dana Zakat Pengungsi UNHCR berdampak pada kehidupan lebih dari 1,2 juta penerima manfaat di 14 negara, berkat sumbangan Zakat dan Sedekah yang murah hati dari berbagai lembaga dan donor individu. Untuk tahun ketiga berturut-turut, Sheikh Thani Bin Abdullah bin Thani Al Thani memberi bagian sumbangan yang besar.
Lebih dari $23,6 juta dana Zakat diterima oleh Dana Zakat Pengungsi, sesuai kebijakan distribusi Zakat 100%, yang membantu lebih dari 686.000 pengungsi dan IDP di 13 negara, yaitu Afganistan, Bangladesh, India, Indonesia, Irak, Yordania, Lebanon, Malaysia, Mauritania, Nigeria, Pakistan, dan Yaman. Demikian pula, lebih dari $11,7 juta dana Sedekah telah membantu lebih dari 596.000 penerima manfaat di 10 negara.
Keterkaitan yang kuat telah teridentifikasi antara dampak Zakat/Sedekah dan realisasi beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), terutama: Tidak Ada Kemiskinan (SDG 1), Nol Kelaparan (SDG 2), Kesehatan dan Kesejahteraan (SDG 3), Pendidikan Ini dimungkinkan berkat program bantuan tunai multiguna, barang-barang bantuan inti, produk kebersihan dan sanitasi, program mata pencaharian, layanan sosial dan akses ke sumber energi yang lebih bersih.
Kampanye Global Ramadhan 2021 UNHCR, “Setiap Hadiah Bermanfaat”, diluncurkan bersama dengan penerbitan laporan filantropi Islam tahunan sebelumnya, berperan penting dalam mendorong dampak ini, seperti halnya kampanye musim dingin tahunan UNHCR, yang membantu pengungsi dan IDP di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dengan barang bantuan inti musim dingin, dukungan tunai, dan pelapisan kedap air.
Teknologi digital terus berada di pusat pendekatan UNHCR untuk filantropi Islam, dengan 2021 sebagai saksi bagi pengenalan inisiatif baru: 1) opsi untuk menyumbang Zakat Fitrah kepada para pengungsi selama bulan Ramadhan; 2) peluncuran kampanye Dzul Hijjah pertama UNHCR.
Beberapa lembaga dan organisasi Islam telah memberi dukungan tambahan kepada tata kelola dan kepatuhan dana Zakat UNHCR selama tahun 2021. Dewan Fiqh Islam Liga Muslim Dunia, Akademi Islam Al-Azhar, Akademi Penelitian Syariah Internasional (ISRA), dan Dewan Imam Kanada (CCI) mengeluarkan fatwa lebih lanjut untuk mengesahkan UNHCR untuk menerima dan mendistribusikan zakat kepada para pengungsi dan IDP. Selain itu, Majelis Fiqih Kanada mendukung penerimaan dan distribusi Zakat untuk program beasiswa pendidikan tinggi dari UNHCR bertujuan “Gapai Impian”.
Pada tahun 2022, kebutuhan global UNHCR berjumlah $8,99 miliar untuk membantu 102,6 juta pengungsi, IDP, dan orang lain yang membutuhkan perhatian (POC), dengan $3,1 miliar dari kebutuhan itu dibutuhkan di negara distribusi Zakat dan Sedekah untuk membantu 24,8 juta pengungsi dan IDP dengan dana tunai dan barang-barang penting yang sangat dibutuhkan. Kampanye tahun ini termasuk Ramadhan, Dzul Hijjah dan Musim Dingin akan terus menjadi pendorong utama untuk meningkatkan dampak filantropi Islam pada kehidupan para pengungsi dan IDP yang rentan di seluruh dunia.
Sekapur Sirih dari UNHCR
Pembaca yang budiman,
UNHCR meluncurkan laporan filantropi Islam tahunan 2022-nya, menandai pentingnya distribusi Zakat dan Sedekah dalam tanggap kemanusiaan global kami untuk mendukung yang mereka paling rentan dari lebih dari 84 juta orang yang terusir, banyak di antaranya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menemukan keselamatan, dan sekarang hidup dalam kemiskinan dan terlebih utang.
Mengingat tantangan majemuk ini, filantropi Islam semakin berperan penting dalam mencukupi beberapa kebutuhan kemanusiaan paling penting bagi para pengungsi dan IDP. Dana Zakat Pengungsi, mekanisme filantropi Islam unggulan UNHCR, terus mempertahankan kebijakan distribusi zakat 100%, membantu lebih dari 1,2 juta penerima manfaat rentan selama 2021.
Kami merasa sangat terhormat untuk menerima dukungan lebih lanjut dari berbagai lembaga Islam terkemuka termasuk Liga Dunia Muslim, Akademi Penelitian Islam Al Azhar, dan Dewan Imam Kanada. Kami berterima kasih kepada entitas yang berpikiran maju ini untuk kepercayaan mereka pada UNHCR dan kemampuan kami untuk memberi bantuan kemanusiaan yang bermakna, termasuk di daerah yang sulit dijangkau.
Dalam semangat transparansi yang diperlihatkan, kami dengan bangga mempersembahkan laporan tahunan filantropi Islam ke-4 UNHCR, menyoroti dampak dana Zakat dan Sedekah pada kehidupan pengungsi dan IDP di seluruh dunia. Alat filantropi Islam seperti Zakat, Sedekah, Sedekah Jariyah, dan Wakaf sangat penting dalam melengkapi sumber-sumber pendanaan swasta dan publik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan kebutuhan yang berkembang bagi para pengungsi, IDP, dan komunitas tuan rumah terutama di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
Berkat dukungan dari para mitra dan donor kami, UNHCR memperkirakan jumlah penerima manfaat dari dana Zakat dan Sedekah yang kami terima selama tahun 2021 adalah lebih dari 1,2 juta orang. Sejak uji coba dana pengungsi zakat pada tahun 2017, lebih dari 4,3 juta orang telah didukung di 18 negara dengan dana Zakat dan Sedekah, yang memperkuat peran komunitas dan organisasi Muslim dalam memperluas bantam kepada orang-orang yang membutuhkan. Karena UNHCR terus menerima dukungan dari para mitra dan donor, saya ingin menghaturkan terima kasih yang tulus kepada semua kontributor kami di seluruh dunia.
Di sini saya ingin sangat berterima kasih kepada Sheikh Thani Bin Abdullah Bin Thani Al-Thani Humanitarian Fund atas dukungannya yang berkelanjutan, selain International Islamic Fiqh Academy (IIFA) dari OKI yang mendukung Dana Zakat Pengungi dan turut serta menyelenggarakan peluncuran laporan ini di Jeddah. Terima kasih khusus juga ditujukan kepada KNEKS untuk turut menjadi tuan rumah bagi peluncuran laporan di Jakarta.
Akhirnya, dengan terus meningkatnya kebutuhan kemanusiaan di antara para pengungsi dan IDP, kami mengundang berbagai organisasi untuk mendedikasikan sebagian dari Sedekah dan Zakatnya untuk kelompok rentan ini, terutama dalam bulan Ramadhan yang akan datang ini. Donasi Anda akan berkontribusi untuk menyediakan kebutuhan bagi mereka yang paling membutuhkan.
Terima kasih.
Khaled Khalifa
Penasihat Senior untuk Komisaris Tinggi
Perwakilan dari negara-negara GCC
Sekapur Sirih dari Akademi Fiqh Islam Internasional - IIFA
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Selamat dan salam teriring kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang diutus sebagai ampunan bagi dunia beserta keluarga dan para sahabatnya yang diberkahi Allah, serta mereka yang meneladani beliau hingga tibanya Hari Pembalasan.
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Saya ingin memperkenalkan kepada Anda laporan filantropi Islam UNHCR, yang, dalam format interaktif barunya, menyoroti dampak dana zakat dan sedekah yang diterima oleh UNHCR selama tahun 2021, pada kehidupan pengungsi dan para pengungsi internal di seluruh dunia.
Dengan rahmat Allah SWT, UNHCR telah mampu memberi bantuan uang tunai yang penting dan akses ke peluang untuk mendapat mata pencaharian, pendidikan, air bersih, dan banyak lagi, bagi mereka yang paling membutuhkan, sehingga membantu memastikan mereka terus menjalani hidup bermartabat dan sehat. Melalui keteguhan hati para kepemimpinan dan stafnya, UNHCR telah mampu mencapai dampak ini saat mengikuti prerogatif hukum Islam, yang didasarkan pada tugas menyebarkan keadilan sosial.
Laporan ini, yang merupakan Laporan Tahunan keempat UNHCR tentang filantropi Islam, menggambarkan dampak alat keuangan sosial Islam pada kehidupan pengungsi dan IDP mengingat pandemi Covid-19, serta berkelanjutannya krisis bagi banyak populasi yang melarikan diri, termasuk dari Suriah, Yaman, Irak, dan Myanmar Rohingya, selain semakin banyak pengungsi dan IDP dari Afganistan.
Lebih dari 60% pengungsi dan IDP berasal dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Karena itu, komunitas Muslim global, baik individu maupun organisasi, telah dengan murah hati mendukung Dana Zakat UNHCR, dengan zakat dan sedekah yang bertujuan mendukung pengungsi dan IDP yang paling rentan. Kami berharap bahwa mendukung fatwa yang diberikan oleh lembaga-lembaga Islam terkemuka, termasuk International Islamic Fiqh Academy (IIFA), terus berkontribusi untuk menegakkan kredibilitas, posisi, dan dampak dana Zakat Pengungsi UNHCR.
Dengan meningkatnya kebutuhan terhadap bantuan kemanusiaan, IIFA mendapat kehormatan besar untuk terus memberi dukungan kepada UNHCR, yang bekerja tanpa lelah untuk memastikan komitmen kepatuhan zakat melalui dana zakat pengungsinya. Bahkan, kami memuji UNHCR yang bekerja ekstra keras untuk menunjukkan transparansi melalui pendekatan pelaporan yang konsisten.
Akhirnya, saya ingin dengan tulus berterima kasih kepada individu dan organisasi yang telah ikut serta menyalurkan Zakat dan Sedekahnya kepada UNHCR, dan saya mengundang para aktor filantropi Islam di seluruh dunia untuk selalu menyertakan pengungsi dan IDP dalam strategi dan rencana mereka, memastikan mereka tidak tertinggal, sembari mencapai SDG yang diperjuangkan semua orang. Karena Allah adalah Yang Maha Pemberi Rejeki, dan Dia-lah yang Paling Tahu yang Terbaik.
Yang Mulia Prof Dr. Koutoub Moustapha Sano
Sekretaris Jenderal the International Islamic Fiqh Academy
Sekapur Sirih dari KNEKS
Assalamualaikum Warahmahtullahi Wabarrakatuh kepada para pembaca,
KNEKS dengan bangga bergabung dengan UNHCR dalam peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islam 2021 di Indonesia, karena sangat sejalan dengan visi dan program strategis KNEKS dan pemangku kepentingan utama lain untuk ekonomi Islam di Indonesia dalam mempromosikan keuangan sosial Islam. KNEKS mendukung UNHCR, sebagai salah satu distributor tepercaya untuk Zakat dan dana sosial Islam, dalam misinya untuk membantu pengungsi yang rentan dan IDP di seluruh dunia.
KNEKS merasa terhormat untuk bermitra dengan UNHCR, karena terus memberi bantuan dan solusi tahan lama kepada lebih dari 84 juta orang yang mengungsi di seluruh dunia.
KNEKS juga percaya bahwa sangat penting bagi berbagai entitas Islam di Indonesia baik di sektor publik maupun swasta untuk bergandengan tangan dengan UNHCR. Menemukan solusi untuk krisis pengungsian bukan hanya tanggung jawab UNHCR tetapi juga tanggung jawab bersama.
Jumlah pengungsi dan orang-orang yang paksa pindah terus meningkat dan pandemi Covid-19 hanya memperburuk masalah ini, membuat banyak pengungsi lebih bergantung pada bantuan untuk mengakses tempat berlindung, perawatan kesehatan, dan pendidikan, di antara kebutuhan prioritas lainnya. Karena alasan ini, KNEKS menegaskan kembali dukungannya untuk berkontribusi pada promosi semua upaya filantropi Islam UNHCR, yang selaras dengan visi sektor keuangan sosial Islam di Indonesia untuk memanfaatkan pendanaan Islam demi kebaikan umat manusia.
KNEKS mengucapkan selamat kepada UNHCR karena bekerja tanpa lelah selama 70 tahun terakhir untuk mendukung pengungsi di seluruh dunia. Kami ingin menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua donor yang murah hati baik dari sektor publik dan swasta yang telah mendukung dan terus mendukung pekerjaan UNHCR. KNEKS juga mendukung Dana Zakat Pengungsi UNHCR yang tanggung yang mempertahankan transparansi 100% dan memastikan bahwa 100% dari semua sumbangan zakat langsung menuju keluarga yang memenuhi syarat yang membutuhkan.
Akhirnya, dengan peningkatan terus menerus dalam kebutuhan kemanusiaan di antara para pengungsi dan IDP, kami mengundang semua perusahaan Islam, Amil Zakat, dan organisasi terkemuka lainnya di Indonesia untuk membangun kerja sama yang kuat dengan UNHCR. Dukungan Anda akan sangat bermanfaat untuk memberi Ummah kesempatan kedua untuk membangun kembali kehidupan mereka dalam kondisi aman dan bermartabat.
Terima kasih banyak
Salam Hormat
Ventje Rahardjo Soedigno
Direktur Eksekutif
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)
BAZNAS adalah badan resmi yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengumpulkan dan menyalurkan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf di tingkat nasional. BAZNAS berwenang mengelola zakat secara independen di negara ini dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui Menteri Agama. BAZNAS dan pemerintah bertanggung jawab mengawasi manajemen zakat berdasarkan hukum Islam, kepercayaan, manfaat, keadilan, kepastian hukum, integrasi, dan akuntabilitas.
Ada empat fungsi inti BAZNAS: (1) perencanaan untuk pengumpulan, distribusi, dan pemanfaatan zakat; (2) untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan memanfaatkan zakat; (3) kontrol pengumpulan, distribusi, dan pemanfaatan zakat; (4) pelaporan dan akuntabilitas untuk implementasi manajemen zakat.
BASNAZ telah bekerja sama secara erat dengan Keluarga PBB sejak 2017, dan telah mendukung lembaga-lembaga PBB seperti UNICEF, UNRWA dan UNDP selama bertahun-tahun. Sejak tahun 2020, BAZNAS telah memfokuskan dukungannya kepada para pengungsi melalui UNHCR, termasuk dengan menggontribusikan pendanaan kepada komunitas pengungsi di Indonesia serta kepada orang-orang yang terlantar yang terkena dampak situasi di Afganistan.
Rumah Zakat
Rumah Zakat – Salah satu lembaga zakat paling tepercaya di Indonesia – mengelola Zakat, Sedekah, Wakaf, dan dana sosial lainnya melalui program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan memiliki empat area fokus utama: pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan inisiatif kelestarian lingkungan. Pertumbuhan Rumah Zakat sebagai Badan Zakat Nasional tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjangnya, karena didirikan oleh organisasi kelompok pengajian kecil pada tanggal 2 Juli 1998, yang disebut Ummul Quro (DSUQ).
Rumah Zakat dan UNHCR telah bekerja erat selama bertahun-tahun, terutama dalam mendukung kebutuhan dasar bagi para pengungsi di beberapa provinsi di Indonesia. Rumah Zakat juga menyumbang donasi yang signifikan untuk UNHCR untuk mendukung pengungsi Suriah di Yordania pada tahun 2021.
Sebagai pengakuan atas kolaborasi penuh dampak antara kedua organisasi, UNHCR menerima “Penghargaan Kebahagiaan” Rumah Zakat sebagai salah satu mitra strategis dalam aksi kemanusiaan global. Rumah Zakat dengan bangga berkomitmen untuk mendukung UNHCR dalam jangka panjang sebagai mitra strategis di bidang filantropi Islam.
Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP)
Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) adalah lembaga Zakat terbesar di Malaysia, yang didirikan untuk menjaga dan mengelola urusan Islam di Wilayah Federal Malaysia termasuk Kuala Lumpur, Labuan, dan Putrajaya. Ini adalah lembaga zakat terbesar di Malaysia. Salah satu tujuan utama pembentukannya adalah membantu fakir miskin melalui pengumpulan Zakat dan Sedekah. Saat ini, Kuala Lumpur saja menampung lebih dari 16% dari populasi pengungsi di negara ini. Memahami kesulitan dan kondisi hidup para pengungsi yang berada di ibu kota Malaysia, MAIWP telah memutuskan untuk memberi dukungan kepada para pengungsi melalui proyek-proyek penyaluran Zakat UNHCR, berfokus pada intervensi dalam bidang bantuan tunai, pendidikan, dan kekerasan berbasis gender. Kemitraan dengan UNHCR dikenal sebagai kemitraan internasional pertama yang pernah didirikan oleh MAIWP dan akan terus meringankan penderitaan para pengungsi yang saat ini berada di wilayah federal Malaysia.
Rahmatan Lil Alamin Foundation
The Rahmatan Lil Alamin Foundation (RLAF) didirikan oleh Dewan Agama Islam Singapura pada tahun 2005 untuk komunitas Muslim Singapura untuk memancarkan welas asih dan kebaikan terhadap kaum miskin, orang yang membutuhkan, dan korban bencana terlepas dari iman, ras, atau pandangan hidup. Sejak didirikan sebagai yayasan pada tahun 2009, RLAF telah mendukung berbagai tujuan kemanusiaan dan inisiatifnya terus menerima dukungan luar biasa dari komunitas Muslim di Singapura.
RLAF telah menjadi mitra jangka panjang yang strategis untuk UNHCR di Singapura selama bertahun-tahun, setelah sangat mendukung tujuan membantu pengungsi dan operasi UNHCR di Suriah, Yaman, dan Bangladesh, antara lain upaya penggalangan dana. RLAF juga telah berpartisipasi dalam kunjungan lapangan ke operasi kami di Bangladesh, Lebanon, dan Yordania untuk lebih memahami pekerjaan yang telah mereka dukung, terlibat dengan keluarga pengungsi, dan serta mengamati dampak dari dana mereka pada masyarakat yang terkena dampak.
Hanan, pengungsi Yaman
Hanan dan anak-anaknya dipaksa melarikan diri dari rumah mereka di Yaman ke kamp “Ammar Ibn Yasser” di Aden, dan dia adalah satu-satunya pencari nafkah dan pengasuh anak-anaknya di tengah keadaan sulit.
Bercerita tentang kisahnya yang menyayat hati tentang pengungsiannya, Hanan berkata: “Pengeboman itu sangat luar biasa dan memekakkan telinga. Kami merasakan betapa kuatnya pengeboman itu sehingga semua di sekitar kami berguncang. Anak-anak dan saya sangat takut, dan kami tidak punya tempat untuk pergi. Ke mana kita bisa pergi? Saya segera membawa anak-anak saya melarikan diri ke kamp Ammar Bin Yasser.”
Yaman adalah salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan dua pertiga dari populasinya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, dan ratusan ribu keluarga berisiko kelaparan dan kekurangan gizi. Keluarga-keluarga yang mengungsi seperti Hanan dianggap berisiko empat kali lebih besar dibanding keluarga Yaman lainnya. Mengungkapkan situasinya, Hanan menambahkan: “Saya menghadapi kesulitan menyediakan banyak kebutuhan di rumah, seperti makanan, air, pakaian untuk anak-anak saya, dan hal yang paling penting, obat-obatan. Jika ada anak saya yang sakit, saya tidak bisa membantunya. Pada malam hari, kami tidak bisa tidur karena kelaparan … Saya merasa sedih saat saya berpikir ‘apakah anak-anak saya akan makan besok?’”
“Saat saya tidak punya apa-apa untuk makan anak-anak, saya tidak makan sama sekali.”
UNHCR menyediakan bantuan tunai di Yaman kepada keluarga yang paling rentan, seperti Hanan, untuk membantu mereka membayar kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat berlindung, dan obat-obatan. Saat tiba di kamp, Hanan dan anak-anaknya diberi tenda termasuk dapur kecil dan kamar mandi.
Kisah Hanan menyerupai situasi orang dan keluarga yang dimandatkan kepada kami untuk dindungi dan dibantu di Yaman dan di seluruh dunia. Mereka yang kehilangan rumah, harta, dan mata pencaharian mereka karena konflik, perang, atau bencana. Ketika kita berpikir tentang dampak sumbangan zakat dan sedekah, pikiran kita langsung ke keluarga seperti Hanan yang menggambarkan saat-saat terbaiknya sebagai: “Saya merasa bahwa saya punya dunia saat saya melihat anak-anak saya di sekitar saya, aman dan sehat”.
Berkat dana Zakat dan Sedekah, UNHCR mampu mendukung 63.540 keluarga yang terusir - sekitar 375.174 orang - di Yaman selama tahun 2021.
Nawal, Pengungsi Suriah di Yordania
Nawal dipaksa melarikan diri dari rumahnya di Daraa pada tahun 2013 karena perang, dan sebagai janda dengan 3 anak saat ini, dia adalah pencari nafkah dan pengasuh anak-anaknya, sambil berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Suami Nawal meninggal pada tahun 2016, dan sejak itu dia harus memikul beban berat sebagai pencari nafkah satu-satunya bagi anak-anaknya, yang ia lakukan dengan kesabaran dan daya tahan. Sambil menggambarkan hidupnya sejak melarikan diri dari rumahnya dan kehilangan suaminya, dia berkata: “Tahun-tahun itu dibentuk oleh penderitaan dan kemiskinan … tanggung jawab untuk mencari nafkah untuk anak-anak dan kebutuhan rumah … Saya tidak merasakan hal itu sampai setelah suami saya meninggal pada tahun 2016.”
Keluarga ini adalah salah satu dari ratusan ribu keluarga pengungsi Suriah di wilayah tersebut, yang hidup dalam kondisi mengenaskan di tengah meningkatnya laju kemiskinan, penurunan ekonomi, dan lonjakan harga pangan. Kami bertemu Nawal kembali pada bulan November 2021, sebagai bagian dari kunjungan lapangan kami ke keluarga pengungsi di Yordania untuk menilai kebutuhan dan persiapan mereka di musim dingin. Dia memberi tahu kami bahwa dia berharap menerima bantuan tunai musim dingin UNHCR, untuk dapat memberi kehangatan bagi keluarganya, dan menyatakan tantangan yang ia hadapi di musim yang keras: “Penderitaan adalah selama bulan Desember, Januari, dan Februari … Saya memiliki pemanas berbahan bakar. Kami menghangatkan ruangan lalu mematikannya. Kami menyelimuti badan kami setelah itu. “Ini adalah berkah dari langit. Mereka yang membantu kami dan berdiri bersama kami, Tuhan mengutus mereka sebagai berkah,” kata Nawal saat menerima bantuan tunai musim dingin.
UNHCR memberi bantuan tunai musim dingin kepada keluarga pengungsi paling rentan, seperti Nawal, di Yordania dan di wilayah tersebut, untuk membantu mereka memberi kehangatan dan membayar kebutuhan dasar mereka. Keluarga Nawal sebelumnya telah menerima bantuan uang tunai bulanan yang mendistribusikan keluarga yang sangat rentan untuk membantu mereka membeli kebutuhan dasar mereka.
Wawancara kami dengan Nawal bertepatan dengan dia menerima SMS yang memberitahunya bahwa dia akan menerima bantuan tunai musim dingin. Merasa sangat terharu, dia berkata: “Saya selalu meminta Tuhan untuk mengutus orang-orang yang murah hati kepada kami untuk memberi kami bantuan … dan seperti yang Anda lihat, Tuhan mengirimi kami orang-orang baik untuk membantu … Sekarang saya dapat membayar kebutuhan musim dingin kami. Saya berutang obat di apotek, saya juga terlambat tiga bulan untuk membayar sewa rumah saya. Rumah itu bocor, mungkin saya bisa memperbaikinya sebelum musim dingin tiba.” Ke sinilah zakat Anda pergi: ke tangan yang paling rentan.
Berkat dana Zakat dan Sedekah, UNHCR dapat mendukung 17.923 keluarga pengungsi - sekitar 78.862 orang - di Yordania selama tahun 2021.
Jamil, pengungsi Afganistan di Pakistan
“Kelemahan saya adalah kekuatan saya. Saya percaya tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita jujur dan bertekad untuk mencapai tujuan. Moto saya adalah ‘melayani kemanusiaan’, dan saya bertujuan memastikan setiap orang memiliki akses ke sekolah dan peluang pendidikan yang lebih baik.” – Jamil
Jamil lahir sebagai pengungsi di Pakistan setelah keluarganya melarikan diri dari Afganistan pada tahun 1979. Meskipun ada tantangan, Jamil berhasil menyelesaikan sekolah di Pakistan, menerima banyak penghargaan dan sertifikat. UNHCR memberi Jamil kursi roda, dan keluarganya sebelumnya mendapat manfaat dari bantuan UNHCR. Hari ini dia memberi kembali dengan murah hati kepada komunitasnya; dia bahkan memulai sebuah organisasi amal dengan dia terpilih sebagai presiden, mendukung para janda, anak yatim, dan pekerja harian sepanjang pandemi.
Kisah Jamil menginspirasi kita melalui keberanian dan kasih sayang-Nya untuk membantu orang lain di komunitasnya. Dia menunjukkan kepada kita contoh yang indah tentang bagaimana para pengungsi dapat mengatasi hampir semua hal, hanya dengan sedikit bantuan.
Berkat dana zakat, UNHCR dapat mendukung 800 keluarga pengungsi - sekitar 4.800 orang - di Pakistan selama tahun 2021
Falmata, Pengungsi Nigeria
Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya, UNHCR Nigeria menerima sumbangan Sedekah untuk mendukung kegiatan perlindungan anak untuk IDP di Nigeria. Falmata adalah salah satu dari banyak anak yang terlantar secara internal yang mendapat manfaat dari layanan perlindungan anak UNHCR, termasuk dukungan psikososial.
Kami pertama kali bertemu Falmata tahun lalu. Kami sangat terinspirasi oleh semangat dan keberaniannya. Pada usia 12 tahun, Falmata telah menjalani sebagian besar hidupnya tanpa keluarga. Ayahnya terbunuh oleh kelompok ekstremis, dan dia kemudian kehilangan ibu dan neneknya saat mengungsi. Dia juga terpisah dari saudara perempuannya. Ketika ditanya apa yang ingin dilakukan Falmata, dia bersikeras untuk belajar dengan baik dan mendapat pekerjaan yang baik.
Walaupun Falmata kehilangan penggunaan kakinya setelah terserang polio, ketika ditanya tentang ini dia menjawab dengan berani: “Aku orang normal yang berjalan dengan kakiku.” Kekuatan dan optimismenya yang tanpa batas membuat kami yakin bahwa dia akan berhasil menggapai potensi tertingginya.
Berkat dana Zakat dan Sedekah, UNHCR mampu mendukung 8.758 keluarga yang terusir - sekitar 47.487 orang - di Nigeria selama tahun 2021.
Kampanye
Kampanye Dzul Hijjah
Dengan banyak orang Yaman menghadapi kelaparan karena tidak mampu membeli makanan, dan prospek kemiskinan dan kebutuhan kemanusiaan yang tumbuh secara eksponensial, pada bulan Juli dan bertepatan dengan Dzul Hijjah dan Idul Fitri, UNHCR meluncurkan untuk pertama kalinya kampanye digital global untuk mendorong. publik mengingat dan mendukung keluarga pengungsi di Yaman dengan sarana yang diperlukan untuk membeli makanan dan barang-barang penting lainnya, melalui penyediaan bantuan tunai yang sangat dibutuhkan.
Kampanye ini mendukung 916 keluarga pengungsi Yaman, yang merupakan bagian dari jumlah penerima UNHCR yang lebih besar di Yaman.
Kampanye Ramadan
Pada bulan April, UNHCR meluncurkan kampanye Ramadan global ketiga bertajuk ‘Setiap Detik Berharga’, yang menggalang dana untuk menyediakan dukungan penyelamat jiwa kepada lebih dari 58.000 pengungsi dan IDP di seluruh dunia. Kampanye ini menyoroti dampak yang dapat dilakukan individu dalam hitungan detik dalam kehidupan para pengungsi dan keluarga pengungsi yang telah dipaksa melarikan diri dari rumah mereka untuk mencari keamanan.
Dana yang terkumpul telah digunakan untuk menyediakan kepada pengungsi dan IDP tempat berlindung yang aman, makanan, air bersih, obat-obatan, dan fasilitas lainnya.
Kampanye Musim Dingin
Setiap tahun, sebelum musim dingin, UNHCR bersiap menyediakan dukungan musim dingin untuk jutaan pengungsi dan pengungsi di Mesir, Irak, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Dengan kontribusi yang murah hati, termasuk dana zakat dan sedekah, dan meskipun ada tantangan terkait dengan Covid-19 dan kendala akses, UNHCR dapat menyediakan dukungan musim dingin kepada lebih dari 2,6 juta pengungsi di seluruh wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk yang terkena dampak badai dan banjir.
Bantuan musim dingin UNHCR berfokus pada tiga bidang intervensi:
-
- Penyediaan bantuan tunai musiman untuk keluarga rentan untuk memenuhi kebutuhan tambahan mereka selama bulan-bulan musim dingin.
- Penyesuaian tempat penampungan untuk musim dingin termasuk membuat tempat penampungan tahan cuaca dan perbaikan, perbaikan sistem drainase, dan infrastruktur lainnya di kamp dan pemukiman informal.
- TPenyediaan barang bantuan inti khusus untuk musim dingin seperti selimut termal, lembaran plastik, dan pakaian musim dingin.
Perencanaan dini, persiapan dan pengadaan memungkinkan UNHCR dan para mitranya menjangkau penerima manfaat tepat waktu untuk bersiap menghadapi musim dingin yang keras.
Refugee Zakat Fund App
The mobile app of the Refugee Zakat Fund is now available on the App Store, Google Play and Huawei App Gallery. In 2021, it was downloaded more than 120,000 times.
The Refugee Zakat Fund App delivers 100% of Zakat donations to eligible refugees and internally displaced families. It provides users with various secure payment methods and a simplified process for Sadaqah and Zakat donations. Zakat donors can track their Zakat at any time on the app, and check the live reports to learn how many families will be supported through online Zakat donations received by UNHCR’s Refugee Zakat Fund.
Download the Refugee Zakat Fund App now
Peluncuran Laporan
Peluncuran Laporan Tengah Tahun Filantropi Islam Tahun 2021
Pada bulan Desember, UNHCR meluncurkan Laporan Tengah Tahun Filantropi Islam 2021 dalam format digital dan interaktif baru, bersama kemitraan dengan Muslim World League di paviliun mereka di Expo 2020, Dubai. Laporan ini menyoroti dampak Zakat dan Sedekah yang diterima selama paruh pertama tahun 2021 pada 584.586 pengungsi dan IDP di 12 negara. Laporan ini juga mengungkap bahwa lebih dari 70% sumbangan untuk Dana Zakat Pengungsi adalah kontribusi Zakat.
Peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islam Tahun 2021
Pada bulan April, UNHCR meluncurkan Laporan Tahunan Filantropi Islam 2021, yang menyoroti dampak donasi Zakat dan Sedekah yang diterima melalui Dana Zakat Pengungsi pada tahun 2020. Laporan ini diluncurkan dengan konferensi pers virtual, dengan perwakilan dari Akademi Fiqh Islam Internasional OKI (IIFA), Sheikh Thani Bin Abdullah Bin Thani Al-Thani Humanitarian Fund, dan Amanie Group.
Menurut laporan ini, UNHCR mendukung 2,1 juta pengungsi dan IDP yang rentan melalui dana Zakat dan Sedekah pada tahun 2020, berkat para mitra dan dermawan di seluruh dunia. Dibandingkan dengan 2019, donasi zakat mengalami peningkatan 12,5%, yang memicu pertumbuhan penerima zakat secara signifikan sebesar 59%.
Fatwa Baru
Pada tahun 2021, UNHCR menerima 4 Tambahan fatwa yang mendukung penerimaan dan distribusi Dana Zakat Pengungsi kepada para pengungsi dan IDP yang paling rentan. serta fatwa untuk menggalang zakat fitrah dan menggunakan zakat untuk membayar biaya sekolah.
- Pada bulan Februari, perusahaan pembiayaan Islam terkemuka di Malaysia, International Shari’ah Research Academy (ISRA), mendukung mekanisme distribusi Zakat UNHCR sebagai sesuai dengan kaidah zakat.
- Pada bulan Maret, Dewan Imam Kanada mendukung UNHCR sebagai organisasi yang memenuhi syarat untuk menerima dana Zakat dari Muslim di Kanada dan mendistribusikannya kepada para pengungsi yang paling membutuhkan.
- Mengikuti beberapa permintaan dari donor yang tertarik untuk menyalurkan zakat fitrah mereka kepada pengungsi dan IDP, UNHCR, pada bulan April, menghubungi Al-Azhar Islamic Research Academy (AIRA) untuk menanyakan tentang kemungkinan pendistribusian Zakat Fitrah dengan uang tunai. Setelah mengonfirmasi bahwa pengungsi dan IDP berada di bawah empat dari delapan kategori penerima zakat (fakir miskin, mereka yang berutang, dan musafir), AIRA menyatakan dalam fatwa-nya bahwa mereka berhak menerima Zakat Fitrah, dan hal itu semakin penting untuk membantu mereka selama hari-hari yang diberkahi ini.
Pada bulan Desember, Fiqh Majlis of Canada mengeluarkan fatwa yang memungkinkan UNHCR menggunakan dana zakat untuk membayar biaya pendidikan langsung ke lembaga atas kebutuhan siswa.
Untuk melihat semua fatwa yang diterima oleh UNHCR, silakan klik di sini.
UNHCR berkomitmen untuk mengakhiri kemiskinan dengan mengadvokasi dan mendukung pengungsi untuk bekerja di negara tuan rumah mereka. Saat pengungsi dapat bekerja, mereka menjadi mandiri dan mampu menafkahi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, meningkatkan ketahanan, memulihkan martabat, dan membantu seluruh keluarga untuk membangun masa depan yang mandiri dan bermakna.
Di Pakistan, dana zakat membantu meningkatkan kemandirian, inklusi ekonomi dan sosial pengungsi yang sangat miskin dan menampung anggota masyarakat melalui proyek ‘proverty graduation’; di mana distribusi aset produktif memungkinkan keluarga memulai bisnis berskala kecil.
Masyarakat yang paling berisiko jatuh di bawah garis kemiskinan meliputi pengungsi, pencari suaka, IDP, dan mereka yang kembali. Dana Zakat dan Sedekah membantu memberi bantuan tunai penting bagi keluarga pengungsi yang sangat rentan di Lebanon, Yordania, Irak, Yaman, Mauritania, dan Mesir, membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan esensial mereka dan mencegah mereka yang paling rentan menggunakan mekanisme coping negatif.
UNHCR terus mendukung akses universal ke makanan yang aman dan bergizi untuk individu dan komunitas yang paling rentan.
Melalui dana zakat, UNHCR mendistribusikan bantuan tunai multiguna kepada para pengungsi dan IDP di Irak, Yaman, Lebanon, Yordania, dan Mesir, memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan mendesak mereka, termasuk makanan.
Memastikan bahwa orang memiliki akses ke makanan kaya nutrisi yang memadai dan sangat penting untuk melindungi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan jutaan orang yang terpaksa melarikan diri.
Di India, dana zakat membantu meningkatkan ketahanan pangan pengungsi dan menampung komunitas melalui distribusi ransum makanan kepada keluarga paling rentan termasuk perempuan, anak-anak, penyandang cacat, dan orang tua.
UNHCR berupaya memfasilitasi akses pengungsi dan komunitas tuan rumah kepada sistem perawatan kesehatan nasional. Dana Zakat dan Sedekah membantu menyediakan bantuan tunai multiguna kepada para pengungsi dan IDP, memungkinkan mereka mengakses layanan saat sering ada hambatan keuangan, termasuk klinik kesehatan. Pemantauan kami menunjukkan bahwa bantuan tunai digunakan dalam berbagai cara, termasuk perawatan esensial dan perawatan medis, biaya dokter, dan obat-obatan.
Dana Sedekah juga membantu dalam meningkatkan status kesehatan para pengungsi Sudan yang tinggal di bagian timur Chad, serta komunitas tuan rumah mereka, memungkinkan para pengungsi mengakses layanan perawatan kesehatan yang penting seperti rawat inap, kesehatan mental dan dukungan psikososial, obat esensial yang diperlukan untuk perawatan preventif dan kuratif, serta menyediakan peralatan medis ke pusat-pusat kesehatan.
Bantuan tunai memungkinkan para pengungsi untuk membangun masa depan yang lebih baik dan merupakan bagian dari tujuan UNHCR untuk memberi solusi jangka panjang bagi para pengungsi, serta mendukung pendidikan. Mendedikasikan dana Zakat dan Sedekah untuk program bantuan tunai telah berdampak signifikan pada kesejahteraan keluarga pengungsi. Bantuan tunai telah terbukti efektif dalam mendukung akses ke pendidikan dan telah membantu orang tua dengan biaya langsung seperti biaya sekolah, seragam, dan transportasi, menangani hambatan yang membuat anak-anak berhenti sekolah.
Dana Sedekah juga membantu meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas bagi para pengungsi Sudan dan desa-desa terdekat di bagian timur Chad. Konstruksi dan rehabilitasi beberapa ruang kelas, serta pemeliharaan sekolah di daerah tersebut, menghasilkan peluang pendidikan yang lebih baik bagi mahasiswa pengungsi muda.
Di Lebanon, Yordania, Mesir, Yaman, Irak, Mauritania, dan Chad, Zakat dan Sedekah didedikasikan untuk memberi bantuan tunai kepada keluarga yang sangat rentan, termasuk rumah tangga yang dikepalai wanita dan anak-anak mereka. Bantuan tunai membantu berkontribusi pada perlindungan dan kesetaraan gender dengan mempromosikan kemandirian, membantu pengusaha perempuan, dan meningkatkan kemerdekaan serta pemberdayaan perempuan untuk melakukan pengambilan keputusan di dalam rumah tangga.
Dana Zakat membantu memastikan bahwa populasi rentan tidak menggunakan mekanisme coping negatif karena kemiskinan. Saat perempuan dan anak perempuan memiliki akses kepada dan kontrol yang adil kepada sumber daya dan dapat berpartisipasi secara bermakna dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan, mereka dianggap kurang rentan terhadap eksploitasi seksual dan strategi coping negatif, seperti pernikahan anak atau kerja paksa. Akses yang setara terhadap bantuan tunai membantu memfasilitasi transformasi asli dan positif dalam hubungan, peran, dan sikap gender yang diskriminatif.
UNHCR berkomitmen untuk memastikan akses ke sanitasi bagi masyarakat yang rentan. Kami telah mendedikasikan dana zakat untuk menyediakan bantuan tunai kepada para pengungsi dan pengungsi internal di beberapa negara di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dan di luarnya, memungkinkan mereka akses kepada kebersihan dan produk sanitasi serta dan perlengkapan pelindung pribadi untuk melindungi mereka dari Covid-19.
Di Chad, dana Sedekah membantu menyediakan akses kepada air yang aman dan bersih untuk pengungsi Sudan dan masyarakat tuan rumah melalui pemanfaatan tenaga surya untuk pompa air, seperti tenaga surya untuk lubang bor untuk mengurangi biaya energi yang terkait. Selanjutnya, akses ke pompa air ditingkatkan dan sumber air dibangun di sekolah untuk memastikan bahwa pengungsi memiliki air yang cukup untuk memerangi penyebaran Covid-19.
Akses ke energi yang aman dan berkelanjutan adalah kebutuhan dasar manusia. Tanpa itu, pengungsi – terutama perempuan dan anak-anak – lebih rentan dan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk membangun kembali kehidupan mereka. Di UNHCR, kami berkomitmen untuk menangani kebutuhan energi para pengungsi, meningkatkan akses ke bahan bakar berkelanjutan, menyalurkan listrik ke pusat kesehatan, dan memanfaatkan pencahayaan bertenaga surya.
Dana zakat di Bangladesh membantu menyediakan LPG kepada para pengungsi Rohingya, yang tersedia secara lokal di Bangladesh dan dinilai sebagai alternatif bahan bakar terbaik untuk memasak. UNHCR dan para mitra melakukan penilaian tentang dampak beralih ke LPG. Studi ini menemukan bahwa distribusi LPG telah menghasilkan pengurangan permintaan kayu bakar sebanyak 80% di rumah tangga Rohingya di kamp, mengurangi deforestasi dengan baik dalam tingkat kehutanan berkelanjutan.
Salah satu pilar utama dari pekerjaan UNHCR di seluruh dunia adalah menyediakan kepada para pengungsi, IDP, mereka yang kembali, pencari suaka, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan akses yang sama kepada pekerjaan yang layak dan berkelanjutan terlepas dari status gender, ras, ekonomi, atau hukum mereka.
UNHCR telah memberi kontribusi dana zakat untuk menyediakan pekerjaan yang berkelanjutan dan layak bagi masyarakat yang rentan dengan mendukung kegiatan yang menghasilkan pendapatan di Nigeria dan usaha kecil di Pakistan, serta memberi kepada para pengungsi dan IDP sumber daya keuangan dan pendidikan untuk memastikan bahwa bisnis mereka dapat berkembang pesat dalam jangka panjang.
Kami juga telah melakukan program mata pencaharian di beberapa negara untuk memastikan bahwa pengungsi dan IDP dapat menerima dukungan dan pelatihan yang memadai untuk pekerjaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada pelatihan kejuruan.
Karena status hukum, pengungsi sering tidak memiliki hak untuk bekerja secara formal di negara-negara tuan rumah mereka, mengakibatkan ketidaksetaraan hasil dan peluang. Status hukum pengungsi sering mencegah mereka memiliki akses yang sama kepada tempat tinggal, layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan lainnya.
Dana zakat membantu menyediakan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk keluarga pengungsi yang rentan di Libanon, Irak, Yordania, Mesir, Pakistan, Bangladesh, dan India, yang memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mengakses layanan penting yang diperlukan untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Dana Zakat membantu menyediakan bantuan tunai kepada keluarga pengungsi yang rentan di Lebanon, Yordania, Irak, Yaman, Mauritania, dan Mesir. Bantuan ini memungkinkan UNHCR membantu keluarga memelihara akses ke perumahan yang aman dan terjangkau dengan memastikan bahwa para pengungsi dapat membayar sewa mereka dan mengurangi risiko pengusiran.
Dalam keadaan darurat, dana Zakat juga telah menyediakan barang-barang penampungan dan bantuan inti kepada pengungsi, IDP, dan mereka yang kembali, termasuk tenda, terpal, kelambu, dan bahan anti air untuk memastikan bahwa keluarga aman dari kondisi cuaca buruk.
Dana Zakat telah membantu menyediakan kepada keluarga pengungsi yang rentan dengan bantuan tunai untuk mengurangi ketergantungan mereka pada mekanisme coping negatif seperti pekerja anak, perdagangan manusia, dan pernikahan anak.
UNHCR juga menyediakan bantuan tunai kepada anak-anak yang tidak memiliki keluarga dan terpisah (UASC – yaitu, anak-anak di bawah usia 18 yang dalam perjalanan dan hidup sendirian dalam pengungsian) untuk memungkinkan mereka bertahan hidup dan mengakses perawatan dan perlindungan yang mereka butuhkan.
Selain itu, program perlindungan anak UNHCR membantu mencegah kekerasan berbasis seksual dan gender di antara anak-anak yang tidak memiliki keluarga dengan memastikan mereka memiliki akses ke layanan sosial yang penting, termasuk dukungan psiko-sosial.
UNHCR telah membangun kemitraan dengan lebih dari 30 mitra secara global di sekitar topik filantropi Islam, dengan tujuan memobilisasi sumber daya tambahan dan mengadvokasi pengungsi yang paling rentan dan keluarga pengungsi internal/IDP.